Tas Butut Yang Sangat Berharga


By : w_1_ra

Sabtu, 7 Januari 2012 pagi,  Hujan rintik-rintik mengguyur kota Jakarta. Pagi-pagi saya sudah menyelesaikan tugas harian saya sebagai Kontraktor (Tukang Ngontrak maksudnya) he.. 🙂 he… 🙂 heee…  🙂  seperti : Bersihkan rumah dan nyuci pakaian kotor, nyuci motor dll,  Selain kegiatan utama yaitu bekerja. Seperti hari-hari biasanya setiap hari libur kerja (Sabtu & Minggu) saya menyempatkan paling tidak 1 hari untuk berolahraga yaitu Renang.

Pagi itu saya berangkat bersama kakak saya dari kos menuju tempat olahraga mingguan saya di Kolam Renang Tirta Yudha  Kawasan Kopasus Cijanjung, Pasar Rebo, Jakarta Timur. Dari kos saya bareng kakak dan sekalian mengantarkan kakak saya yang mau pulang ke Karawang. saya mengantarkannya sampai Flyover Pasar Rebo, sesampainya di lampu merah pasar rebo saya langsung putar arah ke kiri menuju ke Kolam Renang Tirta Yudha Kawasan Kopasus Cijanjung, Pasar Rebo, Jakarta Timur. Sesampainya di tempat tujuan saya lalu memarkir sepeda motor WIN 100 di tempat yang telah tersedia, kemudian saya menuju ke loket pejual karcis masuk ke kolam renang.

“Satu pak dewasa” saya bilang ke bapak penjual karcis, lalu saya memberikan uang 20an ribu kepada bapak itu. Setelah itu saya mendapatkan uang kembalian + karcis untuk masuk. Saya lalu berjalan ke bawah menuju kolam renang dan sesampainya disana saya masih duduk-duduk untuk melihat-liat suasana yang saat itu memang keadaannya baru habis hujan jadi belum banyak orang yang datang. sesaat berlalu setelah duduk-duduk saya bergegas ganti pakaian renang copot jaket, kaos, dan celana “essst sett.. seeettt…”  semua sudah terbuka lalu saya rapikan dan masukan ke dalam Tas Butut warna hitam.

Tas Butut tersebut sengaja tidak saya taruh di loker pakaian, tapi saya letakan di samping  kolam renang dan di sebelah Toilet. karena saya tidak berpikir negatif,  ” jadi saya pikir aman-aman saja kalau Tas Butut ini saya taruh disini saja”  kata saya dalam hati, sebab seperti hari-hari biasanya saya slalu meletakan Tas Butut itu di tempat yang sama dan slalu aman.

Saya kemudian mulai masuk kolam loncat dari atas “Byuuuuurrrr aaach… segernyaaaa!” setelah paginya hujan-hujanan siangnya renang enak dan asyik juga. saya terus berenang mutar balak-balik eh… tak terasa pengunjungnya semakin bertambah banyak saja ” Biarin tambah pengunjung tambah asyik dan rame” cetusku dalam hati.

Saya berenang bersama pengunjung yang lain sambil sesekali berhenti untuk melihat dan memantau keadaan Tas Bututku dalam keadaan aman atau tidak. Setelah sudah lama berenang dan badan rasanya juga sudah capek pegel-pegel semua saya berniat untuk menyudahi dan keluar lalu pulang. Saya masih slalu memantau Tas Butut saya dalam keadaan apapun, dan dalam pantuan saya ternyata ada dua (2) sejoli yang duduk-duduk pas di samping Tas Butut saya, yang perempuan sebelah kanan tas dan yang laki di sebelah kiri tas, saya tidak terlalu menghiruaukan situasi tersebut, saya pikir ” aaach biarin saja yang penting Tas Bututku + Isinya Amaaan”. Saya pantau dan lirak-lirikin terus Dua Sejoli tersebut “eeeh.. bukan apa-apa, bukan pengen atau apa tapi demi keamanan Tas Bututku aku harus mengawasinya”.

Tak  lama kemudian saya memutuskan untuk sudah dan pulang, saya naik ke-atas betapa kagetdan paniknya pikiran saya melihat Tas Butut + Isinya tidak ada lagi di tempat dimana saya taruh Tas Butut tersebut, anehnya juga Dua Sejoli yang tadi duduk-duduk di sebelah Tas saya juga menghilang sudah tidak ada disitu lagi…!

Saya bertanya kepada ibu-ibu yang ada di situ “maaf bu’ lihat Tas item yang ada disini tadi ngggak?” Ibunya menjawab “nggak ngelihat bang! saya baru saja datang bang” “iya makasih bu” lalu saya bertanya lagi sama abang-abang yang lagi ngantri di depan toilet “bang…abang lihat tas item disini tadi nggak?” abangnya menjawab “nggak lihat bang, coba cari disebelah sana” huuuuh…. saking paniknya dalam hati aku menggerutu “tadinya ditaruh disini masak disuruh nyari disana siiiih!”

Panik keluar keringat dingin tubuh ini, sambil mondar-mondir lihat sana lihat sini dalam hati saya “mungkin nggak ya orang yang ngambil Tas Bututku orang yang ada di dalam taoilet ini?” Sebelah toilet cewek masak mau diintip kan nggak enak sama orang,  Sebelahnya lagi toilet cowok “mungkin abang yang ada di toilet ini… ni yang ngambil Tas aku, aaah aku tungguin sajalah sampai abangnya keluar, lama beneeeer ini abangnya ngak keluar-keluar” kataku dalam hati.

Rasanya geram hati ini persaan tidak karuan bercampuraduk di dalam hati. disaat panik pun saya berpikir “bagaimana nanti kalau Tas Butut aku nggak ketemu juga? wuaaah bisa gawat darurat ni kan di dalam tas itu nilainy enggak sedikit” cetusku dalam hati. di dalam Tas Butut itu ada (uang tunai Rp. 1.100.000; ditambah kembalia uang karcis dan masih adarecehannya juga, selain uang di dompet itu ada surat-surat penting seperti : KTP, SIM C, STNK, ATM BRI, ATM Muamalat, ASKES, NPWP. dan yang di dalam Tas ada : Dua (2) HP, Kunci Sepeda Motor, Jaket, Kaos, Celana, Handuk dll)

Setelah lama menunggu di depan toilet ternyata yang keluar seorang cewek duluan, eeh bener ternyata doa sejoli yang tadi lagi ada di dalam toilet. Kemudian aku berpikir “pasti abangnya yang belum keluar ini yang ngambil Tas Bututku” lalu aku tungguin di depan pintu toilet, ternyata tak lama kemudian keluarlah si abangnya dari toilet yang baru mandi, ternyata bener abangnya ini membawa Tas berwarna Hitam bersama handuk dan kaos lalu saya langsung saja ngomong ke abangnya itu “Bang…! itu Tasss aaaku baaang..!” dengan suara keras. lalu si abangnya kaget dan kebingungan setelah dilihatnya kemudian menjawab “oh…iyya maaf bang gue salah ambil, gue kira tadi tas gue abisnya mirip bener sih! periksa saja bang nggak ada yang ilang kok belom gue buka tadi” terus saya jawab juga “mirip-mirip gimana sih…! apa nggak lihat-lihat?” sambil saya periksa isi tas dan dompet saya. Abangnya nyahut lagi “sorri bang… sekali lagi minta maaf” saya jawab lagi ” ya sudah nggak apa-apa nggak ada yang ilang” ditengah ketagangan si ceweknya tadi bertanya pada cowoknya ” emangnya tadi tas kamu taruh dimana?, apa mungkin mash di Loker ya” sahut cowoknya

Sambil berlalu meninggalkan Toilet menuju loker dua sejoli itu meminta maaf pada saya “maaf ya bang”. Saya melihat dari kejauhan dua sejoli itu mencari-cari Tas hitamnya mereka buka-buka loker yang ada. Akhirnya saya lihat dari kejauhan ketemu juga tas hitam milik abangya tadi yang mereka cari. Kemudian kembali lagi manghampiri saya “maaf ya bang! ini…ni Tas gue mirip bener kan bang sama tas loe” “iya bener nggak papa yang penting masih aman semua barang saya makasih juga” sahutku.

“Alhamdulillah… Ya Allah Engkau masih selalu memberikan rejeki kepada hambamu ini” syukurku dalam hati sambil terduduk lemas. saya tidak tahu apa jadinya jika Tas Bututku itu tidak ketemu dan hilang dibawa orang yang tidak bertanggung jawab, syukur si abang tadi masih baik hatinya dan mengakui kesalahannya, jika tidak mungkin saya akan pulang dengan tubuh lemas, lunglai hanya memakai celana pendek sendal jepit dengan naik motor apa ngak ditangkap sama POLISI ditambah lagi malunya minta ampun kan.

Setelah beristirahat dan sudah mulai enak suasana hati ini saya memutuskan untuk pulang. dan berakhirlah cerita ini

Itulah sedikit sharing semoga bisa bermanfaat

^,0,^ 😀  ^,o,^ 🙂 ^,o,^ 😀

” Belajarlah terus untuk bersyukur dalam segala keadaan, mengngat apa yang ada, bukan apa yang kurang, mengingat apa yang diberikan pada kita, bukan apa yang kau berikan.

Sesungguhnya Allah itu dekat dan tidak pernah meninggalkan kita. Karena jika kamu dekat Allah akan lebih dekat pula kepada kamu begitu juga sebaliknya ”

The End

Penyux Si Petualang
w_1_ra

About penyuX

Simple and Ra NeKo - nEkO.......! Engkau ingin mencapai kemuliaan dengan mudah Tentu saja engkau harus merasakan sengatan lebah Maka bersegeralah sebelum engkau tutup usiamu..! Dan ingatlah bahwa tidak ada kata untuk istirahat siang dan malam, Cepat dan bergegaslah, sebelum umurmu habis dan sebelum sejarah dicatat! Tidak ada yang abadi bersama siang dan malam. Jangan katakan : anak muda masih panjang jalanya Renungkanlah,berapa banyak anak muda yang telah kau kubur.

Posted on Januari 13, 2012, in Renungan and tagged , , , , , , , , , , , . Bookmark the permalink. Tinggalkan komentar.

Silahkan Tinggalkan Pesan...

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Gambar Twitter

You are commenting using your Twitter account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

%d blogger menyukai ini: